Selasa, 28 Mei 2013

Waktu

Kalau ada orang yang bilang “time flies” atau “waktu cepat berlalu”, memang benar adanya. Seseorang, tetiba mengirimkan sebuah tulisan dari masa lalu. Artikel tentang Kalingga, saat kami sempat menggenggam dunia. Artikel yang saat kembali saya membaca, menciptakan sesungging senyum di bibir saya. Masa-masa itu. Sudah empat tahun sejak kami berjaya. Teringat jelas bagaimana kami sumringah dan jumawa saat menggenggam piala.

Sekarang, empat tahun sesudahnya, saya sudah tidak tahu lagi bagaimana rasanya berjaya. Bahkan berhasrat untuk merasa lagi pun tidak. Mimpi-mimpi saya tidak lagi besar, hanya pasrah menangkap apa yang dunia lempar ke saya. Saat saya dilempar rejeki, alhamdulillah dinikmati. Kalau ternyata lain waktu yang dilempar ke saya adalah rentetan kecewa dan caci maki, ya diterima saja. Paling-paling hanya akan menjadi baret dan luka. Tapi akan sembuh, karena waktu akan menyembuhkan. Time heals.

Heran bagaimana waktu bisa memisahkan jarak antara manusia. Hubungan yang dulu hangat pun mendingin. Percakapan kita yang dulu mengalir deras sekarang menjadi jarang. Bagaimana dulu kita begitu dekat, sekarang bagai orang asing. Teman-teman Kalingga, apa kabar kalian sekarang?

Banyak orang datang dan pergi dalam kehidupan saya, tapi hanya terhitung jari yang tetap terjalin erat sampai sekarang. Bukan salah waktu, tapi salah saya. Saya tidak punya rentang toleransi yang cukup besar atas perbedaan sifat manusia. Dan pagar-pagar tidak terlihat di sekitar saya yang saya bangun dulu, ternyata belum runtuh, bahkan nampaknya semakin tinggi, semakin rapat, dan semakin kokoh. Ternyata ada yang tidak bisa diubah oleh waktu. Ada yang tidak bisa disembuhkan oleh waktu. Waktu justru membuatnya semakin buruk.

Jadi, jangan tanya saya perihal romansa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar